Budikdamber, Metode Berkebun Baru di Masa Pandemi

  • Whatsapp

Waktu fleksibel selama work from home (WFH) menumbuhkan kreativitas dan menghadirkan banyak tren di masyarakat. Belakangan ini hadir tren baru dalam berkebun, yaitu Urban Farming.

Urban Farming merupakan suatu metode pertanian kota dengan konsep berkebun di lahan yang terbatas. Hasil dari kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara mandiri dan menunjang kondisi ekonomi masyarakat dengan memasarkan hasil panen.

Bacaan Lainnya

Kegiatan urban farming dilakukan dengan metode budidaya ikan dalam ember atau Budikdamber yang merupakan temuan dari dosen budidaya perikanan dari Politeknik Negri Lampung, Juli Nursandi.

Budikdamber mudah untuk dilakukan dengan modal yang kecil dan tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Hanya dengan satu ember besar dengan kapasitas 60 liter, beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang atau sekam, dan kawat jemuran untuk pengait pot, kamu sudah bisa melakukan Budikdamber.

Jenis ikan yang cocok untuk diternak dalam ember adalah jenis yang tahan terhadap kadar oksigen rendah seperti ikan lele, ikan patin, ikan sepat, ikan batok, ikan gabus dan ikan gurame. Sedangkan tanaman yang dapat ditanam tergantung pada jenis media yang digunakan.

Budikdamber (Indiespot.id/Instagram: Julinursandi_budikdamber)

Jika kita menggunakan media rancangan Juli, yakni media AKT (arang, kain, tanah) menurutnya semua jenis tanaman bisa dibudidayakan. Bahkan ia berhasil menanam padi dengan metode ini.

Perawatan Budikdamber ini juga tidak sulit, Juli mengatakan untuk merawat lele dan kankung yang dibudidayakan bersama, ember perlu diletakkan di tempat yang dapat terpapar matahari secara maksimal, sehingga kankung akan terlihat tumbuh pada hari ke-3. Sedangkan untuk pakan ikan lele bisa diberikan 2-3 kali per hari.

Program Budikdamber sangat cocok diterapkan di masa pandemi, khususnya bagi mereka yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri selama pandemi COVID-19 dan memberikan pengalaman baru. Selain itu, kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat.

Dilansir dari laman resmi BNPB, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja mengatakan bahwa urban farming sangat mendukung dan memberikan apresiasi positif karena terbukti lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Wisnu mengharapkan agar hal itu dapat melibatkan anak-anak sebagai generasi muda sehingga dapat menjadi bekal pengetahuan mereka untuk masa depan yang lebih baik.

“Libatkan anak-anak sekolah juga untuk bagaimana mereka mencintai tanaman (pangan). Karena itu merupakan pembelajaran di alam, karena itu bagian dari pendidikan,” kata Wisnu. (EA)

 

Pos terkait