Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memprediksi banyak tenaga kerja indonesia (TKI) dari Malaysia, mudik melalui jalur laut Sumut sebab pertimbangan wilayah yang berdekatan.
“Sumut bukan pintu masuk utama, tetapi karena di Malaysia telah memberlakukan lockdown, yang paling mudah (masuk) baik ilegal maupun legal itu masuk ke Sumatera Utara,” ujar Edy, Rabu (22/4)
Edy juga menjelaskan, saat ini jumlah TKI asal Sumut mencapai 800 ribu orang, sedangkan untuk jumlah total TKI di Indonesia jumlahnya mencapai 8 juta orang.
“TKI kita cukup besar yang ada di Malaysia bukan hanya Sumut (tapi) se-Indonesia, saat ini di Sumut, ada 127 TKI berlabuh di Teluk Nibung Tanjung Balai dan ini akan terus terus terjadi, dan kita sikapi. Inilah dampak dari COVID-19 yang melakukan lockdown di Malaysia,” ujar Edy.
Edy menjelaskan para TKI yang tiba di Sumut akan diterima oleh instansinya. Namun harus melakukan pemeriksaan rapid test dan akan dikarantina.
Mengenai anggaran COVID-19 sendiri, Edy menjelaskan bahwa Pemprov Sumut telah menyiapkan anggaran hingga 1 triliun lebih untuk penagananya. Termasuk untuk biaya isolasi para TKI.
“Kalau rakyat kita pasti kita yang memberi makan.Nggak mungkin orang lain yang memberi makan. Kita anggarkan tahap pertama sampai Juli akhir Rp 500 miliar. Kalau ini tak terselesaikan tahap kedua Rp 500 miliar mulai bulan Juli sampai Oktober. Tidak selesai juga ada tahap ketiga,” tambah Edy. (E4)