Tidur siang terkadang dianggap sebagai tindakan bermalas-malasan dalam beraktivitas. Faktanya, berdasarkan hasil penelitian terbaru yang diterbitkan ke dalam jurnal heart, orang yang terbiasa tidur di siang hari berpotensi menghindari serangan jantung dan stroke yang berkaitan dengan kardiovaskular hingga 67 persen.
Indiespot telah merangkumnya yang dikutip dari laman Teras.id, 6 fakta seputar penelitian mengenai manfaat tidur siang dalam menekan risiko stroke dan serangan jantung.
1. Penelitian pertama terhadap beberapa orang dilakukan antara 2009 dan 2012, ketika informasi tentang pola tidur mereka pada minggu sebelumnya dikumpulkan. Kemudian, kesehatan mereka dipantau selama rata-rata lima tahun.
2. Lebih dari setengah atau 58 persen dari peserta pada 2014, mengatakan mereka tidak tidur siang selama minggu sebelumnya. Sekira satu dari lima orang mengatakan mereka tidur siang satu atau dua kali. Sementara sekira satu dari 10 orang mengatakan, mereka tidur siang tiga hingga lima kali dalam seminggu.
3. Sering tidur siang sekitar 3 sampai 7 kali tidur siang dalam seminggu cenderung dilakukan oleh lansia, pria, perokok, orang yang gemuk, dan orang yang tidur lebih lama di malam hari, dibandingkan mereka yang mengatakan tidak tidur di siang hari.
4. Mereka pun lebih sering merasakan kantuk pada siang hari, dan lebih sering merasakan sleep apnoea yakni kondisi di mana dinding tenggorokan mengalami penyempitan, saat kondisi tertidur dan menggangu proses pernafasan. Selama periode penelitian, ada 155 ‘kejadian’ penyakit kardiovaskual yang fatal dan tidak fatal.
5. Tidur siang sekali hingga 2 kali seminggu pun dikaitkan dengan risiko serangan stroke atau gagal jantung. Hampir separuhnya, mengalami risiko serangn jantung lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang sama sekali.
6. Penelitian ini pun memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, seperti usia, dan durasi tidur malam hari, serta risiko penyakit kardiovaskular lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol. (E4)