Waspada 3 Bahaya Mengonsumsi Vitamin C Melebihi Dosis

  • Whatsapp

Kebutuhan akan vitamin c sangatlah penting bagi kesehatan tubuh. Seperti yang diketahui tubuh tidak mampu memproduksi vitamin c sendiri. Makanan hingga suplemen menjadi pilihan sertiap orang dalam memenuhi kebutuhan vitamin c nya.

Namun jika mengonsumsi vitamin c kelebihan dosis malah akan berdampak buruk pada kesehatan dan tidak menjadi efektif bagi kesehatan tubuh. Berikut 3 bahayanya.

Bacaan Lainnya

1. Gangguan Proses Pencernaan

Gangguan kesehatan yang paling umum terjadi jika mengonsumsi vitamin C secara berlebihan adalah munculnya masalah dalam proses pencernaan. Dampak ini sering datang dari vitamin C yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen, bukan dari makan-makanan yang mengandung vitamin C. Batas konsumsi vitamin C adalah 2.000 mg setiap harinya. Jika mengonsumsi vitamin C diatas batas normal maka bisa menyebabkan diare dan mual.

2. Kelebihan Zat Besi

Vitamin C dikenal untuk meningkatkan zat besi. Ini karena vitamin C memiliki kemampuan untuk mengikat zat besi non-heme, yang banyak ditemukan dalam makanan nabati. Tidak seperti zat besi heme yang diserap oleh tubuh, zat besi non-heme justru sebaliknya. Oleh karena itu, kemampuan vitamin C untuk mengikat zat besi non-heme dapat membuatnya lebih mudah untuk diserap oleh tubuh.

Penyerapan zat besi terbukti akan meningkat sebanyak 67% saat mengonsumsi 100 mg vitamin C saat makan. Bagi penderita hemokromatosis atau yang mengalami penumpukan zat besi harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi vitamin C. Vitamin C yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, hati, pankreas, tiroid, dan sistem saraf pusa

3. Mengakibatkan Batu Ginjal

Kelebihan vitamin C dapat dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk senyawa bernama Oksalat. Oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urin. Namun dalam beberapa kasus, oksalat dapat berikatan dengan mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Mengonsumsi vitamin C secara berlebih dapat meningkatkan oksalat dan risiko batu ginjal. (E4)

Pos terkait