Kakak Beradik Warga Medan Belawan Diamanakan Polisi Terkait Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

  • Whatsapp
Pihak keamanan berjaga di Jalan Tambak Lingkungan 20 Kelurahan Canang Kering, Medan Belawan, pada Kamis 15/11/2019. Foto : Ist / Indiespot.id

Polisi kembali mengamankan dua orang teman dari terduga tersangka Pelaku Bom Bunuh diri di Jalan Tambak Lingkungan 20 Kelurahan Canang Kering, Medan Belawan, pada Kamis (14/11) malam.

Mereka kakak beradik Aris (28) dan Fadli (23) diamanakan dari rumahnya lantaran diduga mengetaui bahkan diduga turut membantu terduga pelaku menjalankan aksinya meledakan diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu, (13/11) lalu.

Selain mengamankan dua orang tersebut Polisi juga memasang police line di gubuk yang berada di tambak udang. Bahkan tempat itu diduga dijadikan tempat untuk perakitan bom.

Pihak kemamanan juga masih terus berjaga di seputaran lokasi itu.

Menanggapi itu orang tua keduanya, Rudi Suharto (52) mengatakan dirinya langsung yang menyerahan ke dua anaknya ke  kepala lingkungan, untuk diserahkan kepada polisi.

Sementara itu Andri (25) yang diduga ikut terlibat, terlebih dahulu telah berhasil melarikan diri, Sesaat sebelum diserahkan orangtuanya ke Polisi.

” Saya menyerahkan kepada Kepling pukul 20.30 WIB, tak lama berselang, sekitar pukul 21.00 WIB pihak kepolisian  ke rumah Kepling lalu pukul 22.00 WIB mereka dibawa polisi,” ujar Rudi (15/11).

Rudi menjelaskan dia mengetahui anaknya diduga terlibat saat menonton tayangan di televisi  terkait peristiwa pengeboman di Mapolrestabes Medan. Dan mengenali wajah terduga pelaku dari sketsa.

“RMN alias DEDEK sering kemari dan kadang-kadang main mereka sama. Dia lebih sering datang siang,” ujar Rudi

” Sempat saya tanya  kepada anak saya, kok bisa kayak gini kalian. Kan bapak suruh ngaji bagus-bagus. Saya bilang kalian harus bertanggungjawab. Karena sampai kapanpun kalian lari pasti akan dicari terus,” tutur Rudi.

Mengenai adanya dugaan  gubuk yang  dijadikan markas perakitan bom, Rudi tak mengetahui secara pasti apakah ketiga anaknya menjadikan tempat perakitan atau tidak, sebab ketiga anaknya sering menginap di tempat itu pada malam hari karena menjaga wilayah tambak. (E3).

Pos terkait