Beberapa dekade belakangan ini, jumlah orang-orang yang mengalami obesitas semakin meningkat. Ada beberapa pemicu yang menjadi biang kerok penyebab semakin banyak orang mengalami kelebihan berat badan, di antaranya adalah:
- Kemampuan ekonomi masyarakat yang meningkat menyebabkan daya beli masyarakat ikut meningkat. Namun sayangnya, peningkatan ekonomi tersebut seringkali tidak disikapi dengan bijak. Contohnya, masih banyak masyarakat yang terbiasa membeli berbagai jenis makanan dan minuman di luar rumah hanya karena rasanya yang enak, bukan karena manfaatnya untuk kesehatan.
- Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyadari bahwa gula merupakan penyebab utama obesitas
- Jarang beraktivitas dan berolahraga serta lebih suka menggunakan kendaraan untuk bepergian dibandingkan dengan bersepeda atau jalan kaki
- Mindset masyarakat awam yang menganggap “anak gemuk merupakan anak sehat” hingga saat ini masih mengakar
Kegemukan sendiri tidak hanya banyak dialami oleh orang dewasa, melainkan, belakangan ini semakin banyak dialami oleh anak usia dini. Mindset banyak masyarakat Indonesia yang menganggap anak yang gemuk merupakan tanda bahwa anak tersebut sehat (adalah anggapan yang salah) juga turut berperan dalam memendekkan umur masyarakat Indonesia.
Mengapa kegemukan dapat menyebabkan seseorang berumur pendek?
Menurut penelitian kelebihan berat badan yang diakibatkan oleh lemak, 50{81ab34ddce7f19e50aa7e0d69cc7bb19e847868826cf5ce4e73dad4352417fcf} lebih mematikan/lebih berbahaya dibandingkan dengan kebiasaan merokok. Berikut adalah 5 penyakit berbahaya yang bisa dipicu oleh kegemukan.
Penyakit jantung dan stroke
Kelebihan berat badan adalah faktor utama penyebab tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kedua-duanya dapat memicu penyakit jantung dan stroke.
Diabetes tipe 2
Kebanyakan orang yang terkena diabetes tipe 2 adalah orang-orang yang kegemukan atau mengalami obesitas. Jika ingin menurunkan risiko diabetes tipe 2, turunkanlah berat badan hingga mencapai berat ideal menurut BMI. Selain itu, jalani gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, beristirahat cukup, serta konsumsilah makanan-makanan yang banyak mengandung gizi (diet seimbang).
Kalau kamu sudah terlanjur mengalami diabetes tipe 2, menurunkan berat badan dengan cara aktif secara fisik (berolahraga) akan sangat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah.
Kanker
Penyakit ketiga yang bisa dipicu oleh kegemukan adalah kanker. Mulai dari kanker usus besar, kanker payudara (terutama setelah menopause), kanker endometrium, kanker esofagus, hingga kanker ginjal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker pankreas, kanker ovarium, dan kanker kandung empedu, ada hubungannya dengan kelebihan berat badan.
Penyakit kandung empedu
Sebagian besar penyakit kandung empedu dan batu empedu disebabkan karena kelebihan berat badan. Namun, ironisnya, menurunkan berat badan secara drastis (diet ketat) juga dapat memicu batu empedu. Jadi, jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya turunkanlah berat badan sedikit demi sedikit agar tidak menyebabkan penyakit batu empedu.
Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah penyakit tulang (sendi) yang paling banyak mempengaruhi area lutut, pinggul, dan punggung. Bobot tubuh yang berat menyebabkan sendi tertekan dan tulang rawan terkikis. Akibatnya, orang gemuk sangat mudah mengalami osteoarthritis.
Sleep apnea
Sleep apnea adalah kondisi yang berkaitan dengan pernapasan dan kelebihan berat badan. Seseorang yang mengalami sleep apnea umumnya akan mendengkur sangat keras dan kadang-kadang berhenti bernafas saat tidur. Sleep apnea sendiri dapat menyebabkan:
- Kantuk di siang hari
- Meningkatkan resiko terkena penyakit jantung
- Meningkatkan resiko stroke
Encok
Encok atau gout merupakan penyakit yang mempengaruhi sendi. Penyakit ini biasanya disebabkan apabila kadar asam urat di dalam darah terlalu tinggi. Kelebihan asam urat akan menyebabkan penumpukan kristal asam urat di sendi. Efeknya, sendi akan terasa nyeri (encok). Menurut penelitian, penyakit ini lebih umum dialami oleh orang-orang yang kelebihan berat badan. (E3)