Indiespot.id-Jakarta. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac yang telah tiba di Tanah Air akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.
“Untuk vaksin kiriman pertama ini akan diberikan pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan penunjang fasilitas-fasilitas kesehatan,” kata Terawan dalam jumpa pers virtual Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jakarta, Senin (7/12).
Terawan mengatakan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap mengingat jumlah yang vaksin yang sampai tidak mencukupi. Dalam roadmap vaksinasi yang ditetapkan Kemenkes, prioritas sasaran pertama adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya, dan pemberi pelayanan publik termasuk TNI/Polri dan aparat hukum, jumlahnya 3,4 juta orang.
Terawan menjelaskan, nantinya vaksin akan didistribusikan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 meliputi puskesmas, rumah sakit dan klinik milik pemerintah dan swasta, serta kantor kesehatan pelabuhan.
Lebih lanjut, pemerintah juga tengah menyusun data penerima vaksin tahap pertama agar pelaksanaan vaksin tepat waktu dan tepat sasaran. Namun, sebelum digunakan vaksin tersebut harus mendapatkan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authority (EUA) dari Badan POM yang sesuai dengan dasar pengetahuan dan ketentuan perundang-undangan.
“Pemerintah hanya menyediakan vaksin yang terbukti aman dan teruji secara klinis dan rekomendasi WHO (World Health Organization),” terangnya.
“Semoga pelaksanaan vaksinasi tepat waktu baik dan lancar, sehingga penanggulangan vaksin bisa cepat diatasi, dan dalam rangka memberikan perlindungan masyarakat untuk produktif dan bangkit. ingat pesan ibu, #pakaimasker, #jagajarak dan #cucitangan,” imbaunya.
1,2 Juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (6/12) malam. pemerintah juga tengah mengupayakan agar sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya bisa didatangkan pada awal Januari 2021 mendatang.
Selain vaksin dalam bentuk jadi, pemerintah juga akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada bulan ini. Sementara Januari mendatang, sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang nantinya akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. (EA)