Indiespot.id-Jakarta, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan, harga vaksin virus corona yang diproduksi Bio Farma dan Sinovac asal China, berada di kisaran harga US$ 25-30 atau sekitar Rp 367.977 sampai Rp 441.573 (kurs Rp 14.716).
Erick menambahkan, harga tersebut merupakan total dari penyuntikan vaksin sebanyak dua kali per orang. Jadi setiap satu orang akan disuntik dua kali. Adapun jeda waktunya dua minggu.
“Perhitungannya bukan untuk per dosis, melainkan untuk per satu orang. Kurang lebih itu harganya US$ 25-30 range-nya, akan tetapi Bio Farma saat ini sedang menghitung ulang,” ujar Erick Thohir dikutip dari laman detikfinace. Jumat, (28/8).
Kisaran harga tersebut akan dicapai dengan upaya menjalin komitmen antara Indonesia dan China agar harga bahan baku per dosis vaksin di kisaran US$ 8 pada tahun 2020 atau sekitar Rp 117.803, dan turun di kisaran US$ 6-7 atau sekitar Rp 88.352-103.077 pada tahun 2021.
“Harga bahan baku yang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac untuk 2020 per dosisnya US$ 8. Tetapi di tahun 2021 harganya US$ 6-7, jadi ada penurunan. Nah kita memang ingin bahan baku. Kenapa? Supaya kita bisa belajar memproduksi vaksin. Jadi tidak hanya menerima vaksin yang sudah jadi,” sambung Erick. (E4)