5 Pertandingan Adu Pinalti Paling Menegangkan Dalam Sejarah PSMS

  • Whatsapp

Tepat tanggal 21 April, Ayam Kinantan julukan tim kebanggaan warga Medan ini, merayakan hari jadinya yang ke 70 tahun. Sebagai salah satu tim tertua di sepakbola Indonesia, PSMS sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kota Medan. PSMS dianggap sebagai identitas daerah, dengan beragam prestasi yang pernah diraihnya.

Merayakan hari jadi PSMS, tidak ada salahnya kita juga merawat ingatan, betapa superiornya tim ini menjaga tradisi juara, berikut rangkuman momen pertandingan PSMS dalam babak adu pinalti yang menegangkan versi suporter.

Bacaan Lainnya

1. Final Perserikatan 1983

Babak final yang mempertemukan PSMS vs Persib Bandung ini di gelar di Stadion Senayan, Jakarta. 110 ribu pasang mata menyaksikan duel sengit ini.

Baik PSMS dan Persib sama-sama bermain ngotot, hingga waktu normal tidak ada gol tercipta. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu, 2×15 menit. Di babak tambahan juga tidak terjadi gol, hingga babak pinalti harus dilakukan sebagai penentuan juara.

Babak adu pinalti menjadi hal yang menegangkan bagi kedua kesebelasan. Hal itu terlihat ketika pemain kunci seperti Marzuki Nyakmad (PSMS) dan Ajat Sudrajat gagal mengeksekusi duabelas pas. PSMS akhirnya keluar sebagai juara Perserikatan 1983 setelah menang 3-2 dalam adu pinalti.

2. Final Perserikatan 1985

Final kali ini disebut sejumlah media sebagai “The Great Indonesian Final”. Wajar saja pertandingan ini disaksikan oleh 150 ribu manusia yang memadati Stadion Senayan, Jakarta malam itu.

PSMS dan Persib harus bertemu kembali dalam babak final Perserikatan, setelah di tahun 1983 Persib harus tunduk dari Ayam Kinantan. Persib tidak ingin pengalaman sakit terulang kembali di edisi ini. PSMS juga datang dengan motivasi tinggi, untuk mempermalukan musuh bebuyutannya itu kedua kalinya di final.

Bermain di waktu normal, PSMS dan Persib hanya mampu bermain imbang 2-2. Dua gol PSMS diciptakan M.Sidik, sedangkan gol Persib diciptakan Iwan Sunarya dan Ajat Sudrajat. Pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan hingga akhirnya dilanjutkan ke adu pinalti.

Dibabak adu pinalti PSMS lagi-lagi secara dramatis keluar sebagai juara, penjaga gawang PSMS, Ponirin Meka tampil bak pahlawan, setelah berhasil menggagalkan sejumlah sepakan eksekutor Persib. PSMS menang dengan skor 4-3. Piala PSSI pun kembali pulang ke Medan.

3. Final Piala Emas Bang Yos 2006

Turnamen pramusim ini menjadi piala bergengsi saat itu. Tidak hanya tim lokal, tim luar negeri juga diundang untuk memeriahkan turnamen yang dibuat Gubernur DKI, Sutiyoso.

PSMS kembali masuk final, setelah sukses mengalahkan Persija di semifinal dengan skor 1-0. Di babak final PSMS bertemu dengan PSIS Semarang. Kedua tim merupakan runnerup di masing-masing grup.

Bermain imbang 1-1 diwaktu normal, membuat laga harus diselesaikan hingga babak adu pinalti. Markus Horison benar-benar menjadi pahlawan, aksinya menggagalkan sejumlah eksekutor penendang pinalti PSIS, membuat PSMS akhirnya kembali meraih juara untuk edisi ketiga kalinya, sekaligus membawa piala itu ke Medan untuk selamanya.

4. Semifinal Liga Indonesia 2007

Di musim kompetisi ini, PSMS benar-benar memiliki komposisi pemain yang baik. Hanya saja saat itu kondisi finansial klub cukup kerepotan. Namun hal itu tidak membuat tim goyah, justru mampu menembus hingga babak semifinal di Stadion Senayan, Jakarta.

Partai semifinal mempertemukan PSMS dengan Persipura Jayapura, raksasa dari timur yang telah memiliki nama besar dan prestasi. Seharusnya pertandingan ini terjadi di babak final saja, menurut sejumlah pengamat kala itu. Atau dikatakan final dini.

Pertandingan itu berlangsung sengit hingga 120 menit tanpa gol. Jual beli serangan mewarnai laga sore itu. Pertandingan harus dilanjutkan ke drama adu pinalti. Lagi, Markus penjaga gawang plontos ini menjadi pahlawan kemenangan, setelah berhasil menahan sejumlah tendangan algojo Mutiara Hitam. PSMS pun menang dengan skor 5-4, serta berhak melangkah ke partai final.

5. Perempat Final Piala Presiden 2018

Untuk pertama kalinya PSMS tampil di turnamen pramusim ini. Tampilnya tim Ayam Kinantan tak lepas dari suksesnya promosi ke Liga 1, kasta tertinggi sepakbola nasional.

Berstatus tim promosi, PSMS berhasil melaju hingga perempat final. Persebaya Surabaya menjadi lawan PSMS saat itu. Kedua kesebelasan tampil penuh determinasi, bahkan PSMS sempat unggul 3-1, sebelum akhirnya disamakan menjadi 3-3 oleh Persebaya.

Hasil imbang, membuat laga harus diselesaikan ke babak adu pinalti. PSMS benar-benar tidak pernah kehabisan penjaga gawang tangguh. Abdul Rohim menjadi aktor penting kemenangan PSMS sore itu. Aksi heroiknya menahan tendangan sejumlah ekskutor Persebaya, menjadi mimpi buruk para Bonek yang memadati Stadion Manahan, Solo.

PSMS akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 7-6 atas Persebaya. Untuk pertama kalinya PSMS melaju ke semifinal Piala Presiden 2018 dan bertemu Persija Jakarta.
(E4)

Pos terkait