Dilema Mahasiswa, Teken Petisi Skripsi Dihapus Hingga Bebaskan Biaya Kuliah

  • Whatsapp

Hingga hari ini 1 April 2020, puluhan ribu orang telah menandatangani petisi penghapusan kewajiban skripsi dan biaya kuliah bagi mahasiswa, terkait risiko penularan virus corona (Covid19).

Petisi yang dibuat oleh Fachrul Adam disitus Change.org tersebut, telah diteken sebanyak 27.433 orang. Dalam pengantar yang ditulis Fachrul, bagaimana dirinya bersama teman seangkatannya dilanda kedilematisan mengenai nasibnya sebagai mahasiswi tingkat akhir.

Bacaan Lainnya

“Kami berharap pemerintah maupun pihak kampus dapat memberikan keringanan UKT atau membebaskan skripsi, sebab penelitian skripsi ditunda akibat pandemi corona, bimbingan secara online tidak efektif,” tulisnya dalam pengantar petisi.

Dalam pengantarnya itu, Fachrul mengatakan dilema terbesar yang kami hadapi, dengan besarnya biaya kuliah, apalagi jika masuk dalam golongan UKT 3-5. Apalagi ditengah kondisi ekonomi yang tidak stabil akibat mewabahnya COVID-19.

“Kami tentunya tidak ingin menjadi beban lagi bagi orangtua dengan membayar biaya kuliah untuk semester selanjutnya demi menyelesaikan tugas akhir kami,” tambahnya.

Dikutip dari laman CNNIndonesia.com, Kepala Bidang Humas Kemendikbud, Ade Erlangga, menyebut penghapusan skripsi bisa dilakukan lewat program Kampus Merdeka. Dalam penjelasannya, skripsi bisa digantikan dengan riset atau kegiatan sosial lainnya.

Mengenai penghapusan uang kuliah, Ade menyebut itu merupakan kewenangan tiap institutsi, terutama kampus negeri yang menetapkan UKT sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.

“Untuk kampus negeri, UKT kan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang, untuk kampus swasta itu diserahkan kepada kampusnya, sebenarnya penghapusan atau penundaan uang kuliah menjadi kewenangan pihak kampus,” ungkapnya. (E4)

Pos terkait