Pria berinisial F, yang sempat viral akibat postingan videonya menyebarkan informasi palsu, terkait wabah virus corona yang telah mewabah di Kota Medan, kini harus pasrah dan menyesali perbuatannya.
Permintaan maaf itu disampaikannya, Minggu (16/2), melalui Kadis Kesahatan Sumut Alwi Muhajir. Kepada Alwi F mengaku khilaf, dia mengaku menyebarkan berita hoax lantaran mendapat informasi dari medsos, lalu tanpa pikir panjang dia menguploadnya di Medsos. Selain melalui Alwi, F juga menyampaikan penyesalannya lewat video singkat yang ia buat sendiri, berdurasi 49 detik.
Dengan ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang dirugikan. Antara lain yaitu, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan rumah sakit Haji Adam Malik Medan yang telah saya sebutkan dalam video yang saya perbuat,” ujarnya sembari mengenakan masker.
Humas RSUP Adam Malik Rosario Dorothy mengatakan, sejauh ini tidak ada itikad baik yang dilakukan F kepada kami, padahal ini penting untuk memastikan kebenaran informasi serta kami dapat mengetahui identitas F.
“Yang ingin kita dapatkan supaya hal ini tidak terjadi lagi ke depanya, nah jadi kita harap seperti itu yang bersangkutan mau datang ke Adam Malik dan menyampaikan penyesalannya. Sampai saat ini kita belum tahu identitasnya, karena kami pihak yang merasa dirugikan atas persoalan ini,” ujar Rosario.
F diketahui telah mengunggah videonya, ketika memberikan informasi palsu terkait wabah virus corona yang telah sampai di Medan. Video berdurasi 45 detik tersebut direkam dalam sebuah mobil sembari ia menutup identitasnya dengan masker.
“Buat seluruh teman-teman yang mendengar pesan ini, kurangi kontak fisik saat anda menjenguk keluarga anda di rumah sakit atau kerabat anda di rumah sakit. Lantas yang kedua kurangi kontak fisik juga disaat berteguran dengan teman teman anda, yang baik berkunjung ke rumah atau bertemu di tengah jalan. Dan yang paling penting adalah utamakan keluar rumah dengan mengingat ketuhanan yang maha esa agar kita dilindungi dari penyakit mencekam dan segala marabahaya,” ujar F dalam video singkat. (E4)