Saling bentrok terjadi antara dua kelompok masyarakat di kawasan Perumnas Mandala, Deli Serdang. Akibatnya sejumlah rumah rusak dan satu rumah ibadah yang dekat lokasi kejadian pecah, akibat lemparan batu yang salah sasaran. Jumat (25/1).
Dari Informasi yang dihimpun, awalnya pemerintah setempat dengan Satpol PP dan Polisi melakukan penertiban warung tuak di kawasan Perumnas Mandala. Meraka melakukan penertiban berdasarkan laporan dari warga yang resah dengan aktivitas tersebut.
Tidak terima karena ditertibkan, masa yang berada di warung tuak akhirnya diduga menyerang sejumlah warga yang menginginkan warung itu ditutup. Akhirnya aksi saling lempar batu tak lagi terelakan.
Kapolres Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir membenarkan jika bentrokan terjadi akibat adanya sejumlah pihak yang pro dan kontra terhadap penertiban warung tuak di wilayah Perumnas Mandala.
“Sejauh ini informasi yang kita dapat, ini residu, dampak dari proses penertiban dari warung tuak ada residu di situ. Kemudian ada kelompok yang pro dan kontra saling berlawanan kemudian lempar lempar batu,” ujar Jhonny, Jum’at (25/1).
Kombes Pol Jhonny Edison Isir dalam keterangannya membenarkan, jika kaca Masjid Al Amin yang berada di Perumnas Mandala mengalami pecah kaca karena lemparan batu. Namun Jhonny memastikan rusaknya kaca masjid tidak ada kaitanya dengan penyerangan rumah ibadah. Lemparan batu yang mengarah ke masjid diduga karena salah sasaran.
“Saya tegaskan, bahwa masalah bentrokan antara dua kelompok ini bukan menyerang tempat ibadah, tidak begitu, permasalahanya tidak ada pembicaraan lari ke sana,” tegas Jhonny.
Jhonny menambahkan, terhadap pelaku yang melakukan pengerusakaan sejauh ini belum ada yang ditangkap. Namun Jhonny memastikan institusinya kini sedang melakukan pengejaran. Pihaknya juga tidak segan-segan menindak pelaku bila terbukti bersalah.
“Pasti penegakak hukum sesuai alat bukti yang ada kalau memamg si A pelakunya kita tangkap kita proses sampai di pengadilan kan gitu,” ujar Jhonny. (E4)