Pasangan Suami Istri Supono (33) dan Nur Rahmawati (25), warga Dusun Sei Kelapa Dua, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, baru saja dianugrai kelahir Bayi Kembar pada Senin (9/12) Sekitar Pukul 10.15 di RS. Adam Malik, Medan.
Namun Kelahiran Anak Kedua dan Ketiga ini dalam kondisi Kembar siam dempet di perut dan dada. Berbedah dengan kelahiran anak pertamanya mereka bernama Hafif Al Fahrezi (6) saat itu secara normal.
Supono Pria yang sehari-hari bekerja sebagai supir truck sawit mengatakan bahwa mereka telah mengetaui resiko Istrinya akan melahirkan Bayi Kembar Siam sejak usia kandunga 5 bulan.
“Setelah pemeriksaan USG di Klinik. Kata dokter disana, sudah ada terlihat gejala,” kata Supono di RSUP Haji Adam Malik Medan, Rabu (11/12).
“Saya tidak putus asa. Saya berharap mukjizat Tuhan itu ada. Memang memasuki usia kandungan 7 bulan berharap pisah, ternyata pas di USG tidak ada perubahan,” sambungnya.
Dijelaskan Supono dalam silsilah keluarga, baik dari istri maupun dirinya memang tidak ada keturunan yang lahir kembar Siam. Namun demikian, Supono tetap bersyukur dan banyak berharap kepada pihak rumah sakit.
Masih kata Supono, Saat ini kondisi istri sudah mulai membaik.
“Istri Alhamdulillah kondisi sudah mulai membaik. Dia belum lihat bayinya. Saya bilang nanti saja yang penting sehat-sehat saja dulu,” jelas Supono.
Terpisah, Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, kedua bayi laki-laki yang masih belum memiliki nama itu, lahir dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm.
Saat ini keduanya masih dalam penanganan yang intensif oleh tim dokter di ruang NICU RSUP Haji Adam Malik.
Dikatakan Rosario “Kondisi sang ibu saat ini relatif stabil, seperti ibu yang melahirkan secara caesar pada umumnya. Sejauh ini belum ada kendala yang mengkhawatirkan pasca kedua bayi kembar siam itu dilahirkan,” sebutnya
“Tim dokter masih melakukan pemeriksaan terhadap kondisi sang bayi, apakah perdempetan yang terjadi sampai berlangsung pada organ dalam tubuhnya,” ujar Rosario.
Terkait rencana pemisahan terhadap kedua bayi kembar siam. kemungkinan akan dilakukan ketika mereka sudah agak besar.
“Kemungkinan, operasi pemisahan baru akan dilakukan saat bayi menginjak usia sembilan bulan. Tetapi jadwal itu masih akan melihat kondisi perkembangannya. Apakah nantinya akan dilaksanakan lebih cepat atau lebih lambat,” jelas Rosa.(E3).