Kepala BNPB Doni Monardo secara resmi meluncurkan program Keluarga Tangguh Bencana (Katana) di Pasie Jantang pada Minggu (8/12). Peluncuran Katana diiringi tabuhan instrumen khas Aceh Rapai.
Doni tak henti-hentinya untuk selalu mengingatkan kita semua untuk membangun keluarga tangguh bencana. Doni menyampaikan bahwa keluarga merupakan kelompok terkecil yang paling rentan menderita karena bencana. Oleh karena itu, mereka diharapkan untuk mampu menghindari atau mengurangi risiko. Harapannya ke depan persentase individu dan keluarga yang mampu bertahan hidup atau selamat mencapai 98%.
“Seandainya saja warga Aceh mengetahui dan memahami risiko serta bagaimana mereka merespon, korban tidak akan banyak seperti saat itu,” ujar Doni.
Pengetahuan kebencanaan menjadi sangat strategis sebagai salah satu tahap Katana. Selanjutnya setiap keluarga memiliki rencana darurat keluarga yang dapat dipraktekkan. Doni menambahkan bahwa setiap dari kita harus siaga setiap saat dan di manapun kita berada.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sangat mendukung program Katana yang dicanangkan BNPB. Direktur Manajemen Penanggulanga Bencana dan Kebakaran Kemendagri Syafrizal juga menyampaikan bahwa keluargalah yang paling menderita ketika bencana terjadi. Berbagai jenis ketahanan yang melekat pada keluarga dan ketahanan keluarga terhadap bencana sangat tepat.
“Kenali dirimu dan kenali musuhmu,” ucap Syafrizal yang juga putera Aceh. Menurutnya, kenali diri merujuk pada kualitas keluarga yang dimiliki serta pada kemampuan pengurangan risiko bencana, sedangkan kenali musuhmu merujuk pada potensi ancaman bahaya yang ada di sekitar lingkungan.
“Kita beritahukan semua keluarga, kita peduli terhadap katana. Saya telah meminta seluruh pemda (pemerintah daerah) memasukan katana sebagai program prioritas dan bagian dari SPM (standar pelayanan minimum) pemda,” ajak Syafrizal.
Pada peresmian program ini, Kepala BNPB menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang aktif terlibat dalam acara tersebut. Doni juga secara khusus memberikan penghargaan kepada semua pihak, seperti geuchik dan warga setempat yang telah mengizinkan wilayahnya sebagai tempat penyelenggaraan Katana.
Sehari sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo telah menyematkan rompi jurragan atau juru keluarga tangguh bencana kepada Kepala BMKG, Bupati Aceh Besar dan Wali Nanggroe Aceh. Peresmian Katana yang berlangsung pada 6 – 8 Desember 2019 diikuti sekitae 1.600 peserta dari perwakilan kementerian/lembaga, organisasi non pemerintah, perguruan tinggi, lembaga usaha, masyakakat dan media massa. (Rel).