Kian maraknya aksi pencurian data pribadi di sejumlah aplikasi e-commerce beberapa hari terakhir, membuat para pengguna merasa terganggu akan kejadian tersebut.
Dikutip dari laman detikinet, Pakar keamanan internet dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengingatkan pengguna internet untuk proaktif melindungi dirinya sendiri. Apalagi, satu orang bisa memiliki banyak akun di setiap aplikasi.
Alfons juga memberikan 3 tips, bagaimana menghindari pencurian data pribadi dari tindakan kejahatan cyber.
1. Usahakan Tidak Menggunakan Password Sama
Usahakan tidak memakai password yang sama di semua layanan. Sebab, biasanya makin banyak kita bikin akun, makin malas kita bikin password baru.
Alfons mengatakan jika salah satu akun jebol, maka akun lainnya jebol semua. Mestinya para pengguna layanan untuk bikin password yang beda-beda dan unik.
Terkait kejadian data pengguna Tokopedia yang tersebar di dark web, pengguna disarankan segera ganti password. Hal itu termasuk pada aplikasi lain yang memakasi password sama, mesti diganti juga.
2. Aktifkan Two Fachrul Authentication (TFA)
Alfons menegaskan, yang paling penting adalah wajib bagi para pengguna, mengaktifkan two factor authentication (TFA).
Kalau terjadi pembobolan, akun kita tidak bisa diakses karena masih terlindungi dengan TFA. OTP atau one time password juga menjadi data yang vital untuk menjaga akun dan transaksi tetap aman.
Data semacam ini jangan pernah dikasih ke orang lain dalam kondisi apapun. Ingat!
3. Gunakan Aplikasi Password Manager
Manager Terakhir, Alfons menyarankan untuk memakai aplikasi password manager. Ada banyak pilihan aplikasi gratis tersedia.
Aplikasi akan berfungsi untuk mengumpulkan dan encrypt, jadi pengguna tidak perlu pusing.
Alfons juga mengatakan security adalah proses pembelajaran untuk semua orang, baik untuk developer, perusahaan teknologi maupun pengguna. Penyebaran data pengguna kerap terjadi di dunia. (E4)