Tim Gugus Tugas COVID19: Reinfeksi Dapat Terjadi, Masyarakat Diminta Tidak Panik

  • Whatsapp

Pasien positif Covid-19 yang sudah sembuh bisa saja terinfeksi kembali atau yang disebut reinfeksi (reaktivasi). Namun masyarakat diminta untuk tidak panik dan diimbau selalu tetap waspada.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Aris Yudhariansyah mengatakan, penyakit ini memang bisa sembuh dan tidak perlu panik, tetapi diharapkan jangan sampai kita menyepelekan, sebab penyebarannya begitu cepat.

Bacaan Lainnya

“Belum lagi, baru-baru ini kita juga mendengar ada kasus reinfeksi atau reaktivasi, yakni pasien yang sudah dinyatakan sembuh kembali positif,” ujar Aris, saat memberikan keterangan pers, Rabu (6/5).

Aris menambahkan, adapun kemungkinan penyebab reinfeksi adalah pertama, hasil negatif “palsu” tes swab yang berasal dari pengambilan spesimen sampel lendir yang kurang cukup, ataupun hasil positif “palsu” yang berasal dari spesimen yang mengandung virus tidak aktif.

Kemungkinan kedua, virus yang masih tersisa dalam pasien sembuh aktif kembali. Hal ini bisa terjadi karena pertahanan tubuh pasien yang masih lemah, sehingga virus bisa memperbanyak diri kembali. Bila ini terjadi, biasanya gejala yang ditimbulkan jauh lebih ringan dan transmisi orang ke orang kemungkinan kecil terjadinya.

“Untuk itu, kami tekankan kembali pembatasan aktivitas sosial secara masif masih harus kita lakukan dengan ketat. Bahkan, beberapa negara yang berhasil menghentikan puncak pertambahan kasus seperti Korea dan Tiongkok, juga masih mengalami kemunculan kasus. Meskipun sudah tidak banyak,” kata Aris.

Masih Aris, reinfeksi juga bisa terjadi lagi karena kemungkinan pasien sembuh terpapar virus dengan tipe lain. Berdasarkan penelitian, saat ini diketahui terdapat tiga tipe virus SARS-CoV-2. Ada kemungkinan memori kekebalan tidak akan berjalan pada pasien yang sembuh dari virus pertama, karena sistem imun tidak mampu mengenal tipe virus yang baru. (E4)

Pos terkait