Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Tapanuli Tengah (AMP-TT) datang berorasi di depan pintu masuk Mapolda Sumut, pada hari Senin, (10/2) sekitar pukul 13.15 Wib.
Dalam orasi yang disampaikan, mereka menuntut kejelasan terkait kasus penculikan yang dialami seorang warga, Ametro Pandiangan, yang terjadi 10/1/2020 lalu.
“(Ini) Sangat memprihatinkan dan menghawatirkan, mengingat penculikan adalah kejahatan keras yang menimbulkan keresahan masyarakat,” kata Kordinator aksi AMP-TT, Daniel Tobing, Senin, (10/2) di depan Mapoldasu.
Menurut Daniel, penanganan perkara ini sangat lambat karena hingga saat ini pihak kepolisian belum perna mengumunkan ke masyarakat tentang siapa pelaku dan dalang penculikan tersebut.
” Sesulit apakah Polisi mengungkap dan menangkap pelaku serta dalang penculikan terhadap Ametro Pandiangan tersebut? ,” ujar Daniel.
Padahal, bukti sudah nyata kata Daniel, ” Sebagai bentuk nyata kami mengantar bukti video yang kami unggah dari Youtube, dengan judul: ‘Bupati TapTeng nyatakan miliki video pengakuan tersangka dapatkan narkoba dari lapas klas II A Tukka’, Alat bukti ini kami yakini dapat membuktikan siapa dalang penculikan terhadap Ametro Pandiagan,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku di sebut-sebut adalah seorang Ajudan Bupati TapTeng juga menyeret nama penguasa di tempat itu.
Sementara itu, Kaur Pen Um Polda Sumut, Kompol T. Matanari ” Kita barusan (sudah) kordinasi dengan Polres TapTeng, dan akan dilakukan penyidikan ulang terkait kasus tersebut,” katanya saat menemui masa di depan Mapolda Sumut. Senin, (10/2).
Sebab hukum ada aturanya Kata Kompol T. Matanari, ” Kita ketahui bersama, gak bisa menagkap orang jika tidak ada bukti, maka itu. Video yang diberi akan kami pelajari dahulu,” jelasnya. (E3)