Dalam keterangan yang diungkapkan Gulfan Afero, koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London, saat dirinya menemui Reynhard di penjara, Reynhard dikenal sebagai pribadi yang baik dan rajin beribadah.
“Reynhard digambarkan [pihak keluarga] sebagai anak yang baik, rajin beribadah, rajin ke gereja. Di sisi lain, Reynhard cerdas, lulusan arsitektur, dua magister di Universitas Manchester dan S3 di universitas Leeds,” kata Gulfan yang dikutip dari laman BBC News Indonesia (6/1).
Reynhard diketahui menyelesaikan gelar sarjananya dari jurusan arsitektur, fakultas teknik, di Indonesia pada 2006. Setelah selesai, ia melanjutkan studinya ke Inggris Juni 2007 untuk mengambil S2 Sosiologi di Universitas Manchester, hingga akhirnya menyelesaikan studi doktoral di Universitas Leeds, dengan disertasi tentang “Gay Asia Selatan, pria biseksual di Manchester”.
Keterangan polisi menyebutkan orang tua Reynhard tinggal di Indonesia. Berdasarkan penelusuran BBC News Indonesia, Reynhard adalah anak tertua dari empat bersaudara dan lahir di Jambi. Namun kini keluarganya tinggal di Depok, Jawa Barat. Ayahnya adalah seorang pengusaha yang bergerak dalam sejumlah bidang usaha.
Kini meski Reynhard telah resmi didakwa bersalah dengan penjara seumur hidup, Reynhard tetap bertahan dengan argumennya kalau kasus itu didasari atas suka sama suka. “Reynhard menyatakan bahwa dia melakukan hubungan seks dengan para korban yang didata oleh pihak polisi tapi dia menyatakan hubungan tersebut suka sama suka, tak ada unsur paksaan dan tidak ada pemerkosaan,” ujar Gulfan. (E4)