Setelah melakukan 7 hari pencarian korban tengelam di laut, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan memutuskan untuk menghentikan pencarian meski korban belum ditemukan.
Korban,Herianto (30) Seorang Anak Buah (ABK) KM. Heiteri (Viser) 1939 warga dusun V Sei merdeka, Panai tengah, Labuhan batu, Sumatera Utara. yang sebelumnya dilaporkan jatuh kelaut pada Jumat, 18 oktober 2019 lalu.
“Pos SAR Tanjung Balai bersama tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban selama tujuh hari pencarian” kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman S. Sitorus (25/10).
Saat dilapangan, Sariman menuturkan terjadi kendala untuk sampai ke titik di mana korban jatuh.
“Selama pencarian banyak kendala, Salah satunya gelombang tinggi air laut yg menyulitkan tim untuk berlayar ketitik dimana korban jatuh. Kemudian tidak adanya ditemukan tanda-tanda korban” jelas sariman.
Diambil keputusan bahwa pencarian Herianto dihentikan Kamis, 24/10 atau setelah 7 hari lamanya pencarian juga atas persetujuan keluarga korban.
“Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian korban, Namun meskipun operasi pencarian dihentikan, Pos SAR Tanjung Balai tetap melakukan pemantauan”. Jelas Sariman.
Diketahui sebelumnya telah terjadi Man Over Boat (MOB) seorang ABK Kapal KM Haiteri (Viser) 1939 jatuh kelaut disekitar 25 NM dari perairan kuala Tanjung Balai Asahan pada Jumat dini hari sekitar pukul 00:30 Wib (18/10). (E3)