Menkopulhukam Wiranto diserang dengan menggunakan (kunai) oleh Syahrial atau Abu Rara beserta istrinya Fitri di Desa Purwaraja, Pandeglang Provinsi Banten, Kamis (10/10). Seketika saat itu Wiranto mengalami luka dibagian perut dan larikan ke rumah sakit.
Setelah telusuri ternyata Abu Rara merupakan putra kelahiran Sumatera Utara yang sudah lama tinggal di Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.
Untuk mengetahui latar belakangnya polisi melakukan pemeriksaan terhadap kakak ipar Abu Rara, Trisna di kediamannya yang berada di
Jalan Alfaka VI nomor 104, lingkungan V kelurahan Tanjung mulia Hilir, Medan Deli.
Polisi mulai memeriksa rumah kakak ipar Abu Rara sekitar pukul 14.30.
Pemeriksaan dilakukan setelah sebelumnya polisi meninjau ke rumah yang ditempati Abu Rara sebelumya sudah rata dengan tanah lantaran proyek pembanguna jalan tol
Melihat kedatangan pihak kepolisian ke rumah Trisna, beberapa tetangga seketika memadati tempat tersebut bahkan mereka tidak menyangka Syahrial berbuat demikian.
Kepala Lingkungan V Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Rizaldi, mengaku jika benar Syahrial sejak lahir memang tinggal daerah tersebut.
“Terakhir kali dia (Syahrial) terlihat di sini tahun 2015 atau 2016 selepas itu merantau gak tahu kemana,” ucapnya.
Rizaldi Mengenang, jika kesehariannya pelaku dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Namun untuk pekerjaan Rizaldi tidak mengetaui secara Pasti.
“Pekerjaan kurang tahu saya. Tapi, bantu – bantu orang. Kalo untuk pekerjaan utama gak ada kayaknya,” jelasnya.
Sementara itu pemeriksaan, selesai dilakukan pukul 19.30, namun satupun personel polisi yang mau memberikan keterangan, sama halnya juga dengan pihak keluarga yang memiliki bungkam.
Pihak keluarga mengaku tidak mau memberikan keterangan karena adanya himbauan dari pihak kepolisian.
“Maaf ya enggak bisa, tadi pesan polisi itu enggak boleh terima tamu, enggak boleh ditanya-tanya,” ujar salah seorang perempuan dari dalam kediaman Trinsa . (E3)