Larisnya Bisnis Kelabang Di Serdang Bedagai, Hingga Ekspor ke Vietnam

  • Whatsapp
Salah seorang pekerja di rumah Ricky saat menyiapkan kelabang kering (istimewa(

Bisnis kelabang jadi ladang rezeki bagi, Ricky Santri (21) warga Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut. Lewat bisnis hewan beracun itu, usahanya diminati sampai negerai Vietnam. Awal Agustus 2019 dirinya berhasil mengekspor 100.000 ekor kelabang dengan total 460 kilogranm dari ekspor itu Ricky memperoleh keuntungan Rp 552 juta

Bisnis kelabang Ricky berada di Dusun Belimbing, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, dia menjalankan bisnis itu melalui warisan ayahnya Rusmin yang dirintis sejak tahun 1986, lalu diserahkan kepadanya tahun 2015 silam. Di tangan Ricky kelabang moncer hingga Vietnam. Ricky menggunakan media sosial sebagai alat promosi.

Bacaan Lainnya

“Buyer dari Vietnam melihat iklan itu dan kemudian datang ke rumah dan meihat kelabang olahan kami. Dia bilang, ini barang terbaik yang pernah dia lihat. Kami langsung diajak kerja sama,”ujar Ricky.

Dalam penjualanya ada dua jenis kelabang dirumahnya yakni kelabang hidup dan kelabang yang sudah dikeringkan.

“Kelabang hidup untuk makan ikan arwana, sementara untuk kelabang kering untuk obat tipus dan berbagai obat lainnya,” kata Ricky
Setelah dilirik Vietnam usahanya semakin maju hingga secara tidak langsung juga meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Ibu ibu yang mengelola kelabang kering berpenghasilan Rp50.000-Rp70.000 per hari. Sedangkan masyrakat biasa, bisa mengumpulkan 5.000 hingga 8.000 ekor lipan (kelabang) per hari. Sekarang ini sekitar 80{81ab34ddce7f19e50aa7e0d69cc7bb19e847868826cf5ce4e73dad4352417fcf} warga di desa itu mamasok kelabang ke tempatnya,” ujar Ricky.

 

Pos terkait