INDIESPOT,CO.ID MEDAN – Kota Medan kini tengah diramaikan dengan kehadiran pameran pernikahan (wedding expo) Batak perdana yang bertajuk ‘Parsaoran Nauli’. Acara yang berlangsung selama empat hari, mulai Kamis (10/4/2025) hingga Minggu (13/4/2025) ini, merupakan kolaborasi apik antara desainer ulos ternama asal Sumatera Utara, Torang Sitorus, dengan Tiara Convention Center.
Pameran ini digagas oleh Focus Wedding Organizer bekerja sama dengan Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan (HASTANA) Sumatera Utara, dengan tujuan untuk menghadirkan konsep pernikahan Batak yang lebih modern dan ringkas tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur budaya.
Torang Sitorus dalam pembukaan pameran pada Kamis (10/4/2025) mengungkapkan bahwa ide ini muncul dari keinginan untuk menyederhanakan prosesi pernikahan Batak yang seringkali dianggap kompleks. “Perkawinan Batak itu cenderung ribet. Jadi kita mau mengemas perkawinan Batak khususnya menjadi lebih simple, ringkas, tanpa menghilangkan nilai-nilai yang ada di dalam budaya itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Torang menjelaskan bahwa perubahan peradaban pasca pandemi Covid-19 turut melatarbelakangi ide ini, di mana masyarakat cenderung mencari solusi yang lebih sederhana, hemat, dan bermakna. Kolaborasi dengan Tiara Convention Center pun dianggap strategis karena tempat tersebut merupakan ikon Kota Medan yang pernah berjaya di era 90-an dan memiliki citra kuat sebagai lokasi pernikahan Batak. “Ini seperti simbol wedding Batak,” imbuhnya, berharap pameran ini dapat mengembalikan citra tersebut.
Selama pameran berlangsung, para pengunjung berkesempatan untuk mendapatkan edukasi dan konsultasi lengkap mengenai kebutuhan pernikahan mereka. “Secara lengkap kita disediakan seperti EO, vendor kebaya, pencetak undangan, jas, sampai makanan,” ungkap Torang.
General Manager Tiara Convention Center, Enriko Purba, menyambut baik kolaborasi ini. Ia mengungkapkan bahwa pasar pernikahan Batak mendominasi bisnis mereka.
“Kita liat marketnya besar ya, jadi harus digarap secara serius makanya kami buat wedding expo Batak ini, berkolaborasi dengan Bang Torang Sitorus. Bisa dibilang 70% lah marketnya untuk wedding Batak, 20% wedding nasional, dan 10% chinese wedding,” katanya. Pihaknya berharap pameran ini dapat semakin memperkuat citra Tiara Convention Center sebagai pusat pernikahan adat Batak dan meningkatkan pangsa pasar hingga 20-30 persen.
CEO Focus Wedding Planner sekaligus Ketua HASTANA DPW Sumut, Muhammad Fauzi, optimis dengan potensi pasar pernikahan Batak di Sumatera Utara, bahkan hingga Jakarta. “Dalam gelaran expo selama empat hari ini, kita tidak ada target, target penjualannya ya sebesar-besarnya. Ke depan, kita akan buat gelaran serupa minimal setahun sekali. Karena animonya juga tinggi, mungkin setelah expo perdana ini, 3 bulan ke depan akan kita laksanakan lagi,” tuturnya.
Tim Hukum Hastana Indonesia, Reza Pahlavi Saragih, yang turut hadir, menyoroti pentingnya pemahaman mendalam terhadap adat Batak dalam penyelenggaraan pernikahan. Ia menyebutkan bahwa ada bagian-bagian adat yang hanya dapat dijalankan oleh ketua adat. Melalui pameran ini, pihaknya berupaya merumuskan konsep pernikahan Batak yang dapat diadaptasi secara nasional.
“Sebab teman-teman di daerah sangat memiliki tantangan untuk khas Batak ini. Makanya ini kita coba upayakan untuk membuat satu modul khusus yang spesifik Batak ini dirinci sesuai dengan adatnya masing-masing,” pungkasnya.
Bagi para calon pengantin yang berencana menggelar pernikahan dengan sentuhan budaya Batak modern, Wedding Expo Batak perdana di Tiara Convention Center ini menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan berbagai inspirasi dan solusi pernikahan terbaik. Jangan lewatkan kesempatan ini yang akan berlangsung hingga Minggu, 13 April 2025. (Sgh)