Dukung Kuliner dan Pertanian, Bank Sumut Bisa Jadi Pionir Agent of Development

  • Whatsapp
Bank Sumut gelar diskusi pengembangan UMKM di Sumut. (Istimewa)

INDIESPOT.ID, Medan – PT Bank Sumut Melalui Direktur Utamanya, Babay Parid Wazdi menyatakan Bank Sumut akan mendukung penuh sektor UMKM kuliner dan pertanian di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu disambut baik oleh masyarakat Sumut. Pengamat Ekonomi, Dr. Wahyu Ario Pratomo mengatakan bahwa Perekonomian Sumut ditopang oleh 3 (tiga) lapangan usaha yaitu Pertanian, Perdagangan dan Industri Pengolahan.

Bacaan Lainnya

Menurut Wahyu, jika Bank Sumut serius dalam mendukung sektor kuliner (perdagangan makanan/minuman) dan pertanian, maka Bank Sumut bisa jadi pionir agent of development di Sumut.

Bank Sumut gelar diskusi pengembangan UMKM di Sumut. (Istimewa)

“Bank Sumut memiliki kemampuan untuk mengajak masyarakat melakukan investasi, konsumsi, distribusi, dan jasa dengan menggunakan media uang. Development yang dimaksud dalam agent of development adalah perkembangan perekonomian masyarakat. Peran Bank Daerah ini sangat penting, terutama pada sektor UMKM,” ujar Wahyu pada acara diskusi “Bank Sumut Dukung Sektor UMKM Kuliner dan Pertanian” di Ibis Hotel Medan, Selasa (19/3/2024).

Wahyu menjelaskan, sektor Pertanian menyumbang tenaga kerja terbesar di sumut. Namun saat ini ada kendala terkait pupuk. Lalu terhadap sektor kuliner, memiliki nilai tambah ekonomi yang lebih besar, tetapi penyerapan tenaga kerja lebih rendah dibanding sektor pertanian.

“Senang kita mendengar ada berita sektor pertanian dan kuliner jadi fokus pembiayan dari bank Sumut. Ada PR penting lainnhya untuk Bank Sumut yaitu memutus mata rantai Rentenir. Ini menjadi tantangan bagi kita bersama, memang tidak mudah. Bank Sumut harus buat strategi agar bisa melayani kebutuhan masyarakat menggantikan peran rentenir,” pungkas dosen fakultas ekonomi USU tersebut.

Di tempat yang sama, Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Syafrizalsyah mengatakan sektor pertanian di Sumut juga harus lepas dari sistem ijon (penjualan pertanian yang masih dalam keadaan hijau atau belum dipanen).

“Perlu kita pahami, petani kita harus lepas dari ijon. Peran Bank Sumut sebagai Bank daerah akan lebih ditingkatkan ke depannya, ada layanan Bank Sumut untuk pertanian yang mana kredit akan disesuaikan dengan pola tanam. Misalnya, pembayaran kredit akan dilakukan pada masa panen,” terang Syafrizal.

Dia menerangkan ada beberapa produk kredit Usaha Rakyat (KUR)Bank Sumut yakni,
Kredit Mikro Sumut Bermartabat (KMSB),
Kredit Mikro Sumut Sejahtera (KMSS),
Kredit Investasi Sumut Sejahtera (KISS),
Kredit Usaha Sumut Sejahtera (KUSS).

Syafrizal menjelaskan ada salah success story pada penyaluran kredit di sektor pertanian. Tepatnya di salah satu kilang padi, di kabupaten Langkat.

“Bank Sumut pernah membiayai salah satu kilang padi. Sekarang, mereka yang mengelola kilang padi itu sudah sukses dan mandiri dalam pembiayaannya,” tutup Syafrizal.

Acara diskusi tersebut dimoderatori oleh Gunawan Benjamin dan dihadiri jurnalis, civitas akademik dan masyarakat umum. (Dim)

Pos terkait