Indiespot.id-Toba. Dalam upaya mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Lahan Zona Otorita Toba, Sumatra Utara, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) melakukan pelatihan kepada anak-anak di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara mengenai kebudayaan Tor tor Batak.
BPODT menggandeng pegiat seni dari Sanggar Dolok Sipiak untuk melatih warga setempat. Mulanya sanggar hanya memilih 20 orang anak untuk dilatih. Namun ternyata antusias anak-anak di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata sangat tinggi.
Latihan telah rutin di gelar. Anak-anak pun tampak ceria saat mengikuti latihan, mereka memperhatikan detil gerakan yang diajarkan. Nantinya, para penari yang telah dilatih akan tampil di berbagai kegiatan yang ada.
“Untuk tahap awal ini kita melakukan pelatihan untuk budaya. Hasilnya nanti yang sudah kita latih akan kita tampilkan di berbagai kegiatan,” kata Dedy Siregar, Tenaga Ahli Bidang SDM BPODT, Kamis (27/8/2020).

Pimpinan Sanggar Dolok Sipiak Corry Paroma Panjaitan mengatakan, pelatihan ini adalah salah satu upaya pelestarian budaya. Karena kebudayaan adalah bagian dari peradaban Batak.
“Tor tor itu bukan hanya tarian. Itu adalah doa. Doa supaya tempat ini menjadi lebih baik bagi generasi berikutnya,” ujar Corry.
Corry menyampaikan, pelestarian budaya sangat penting untuk dilakukan. Ssebab angat disayangkan jika kebudayaan lokal tidak diajarkan kepada generasi penerusnya.
“Di sini bakat-bakat itu mulai tumbuh. Mulai dari anak-anak, mereka sudah punya ada rasa untuk menampilkan budaya tor tor itu. Jadi sangat disayangkan kalau kita tidak membuat itu menjadi kebiasaan. Jadi tidak hanya untuk ditampilkan, tapi melestarikan tortor juga,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Sigapiton Hisar Butarbutar mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah memberikan perhatian kepada desanya. Kata dia, masyarakat begitu mendukung pengembangan Sigapiton sebagai desa wisata.
“Mudah-mudahan pembangunan di Sigapiton bisa untuk kemajuan rakyat Sigapiton. Yang paling perlu dikembangkan adalah SDM,” ujar Hisar.
Pelatihan serupa pun akan dilakukan di dua desa Lahan Zona Otorita Toba lainnya, Motung dan Pardamean Sibisa. Dedi menyampaikan, selain kebudayaan, pihaknya juga berfokus pada pelatihan kerajinan tangan hingga agrowisata.
Hisar mengatakan, pihaknya juga berencana mengalokasikan dana desa untuk pengembangan pariwisata, termasuk untuk fasilitas publik. Di sisi lain, pemerintah, kata Hisar, akan menambah 20 homestay dan melakukan bedah rumah warga. Termasuk peremajaan rumah adat yang usianya sudah sepuh sebagai daya tarik Sigapiton.
“Program di Sigapiton mudah-mudahan terlaksana. Terutama di bidang kebudayaan. Tor tor yang sudah memudar, tapi ini kembali dilestarikan,” pungkasnya. (EA)