Kemenparekraf Siapkan Paket Promosi Pariwisata Saat New Normal

  • Whatsapp
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (Indiespot.id/ kemenparekref.ri)

Indiespot.id-Medan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyiapkan beragam paket promosi pada saat sektor pariwisata mulai kembali beroperasi di era new normal. Kemenparekraf juga akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan industri perhotelan.

“Saya tim Kemenparekraf sudah berkoordinasi dengan Garuda. Kami berkomunikasi dengan Garuda untuk mempersiapkan berbagai macam paket-paket termasuk dengan hotel-hotel. Tentunya dengan harga yang sangat menarik,” katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Kamis (28/5/2020).

Bacaan Lainnya

Dalam pelaksanaannya, Wishnutama akan melibatkan platform-platform digital. Menurutnya, cara ini dapat menarik target wisatawan yang lebih spesifik dibandingkan media-media konvensional.

“Misalnya, tadi sampaikan wisata alam. Nah, itu juga bisa lebih spesifik target marketnya untuk yang suka wisata alam, yang suka diving, yang suka pantai yang suka apa. Itu nanti strategi promosi kita lebih ke arah seperti itu,” jelasnya.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, promosi-promosi tersebut akan menyasar wisatawan domestik. Wishnutama pun menegaskan bahwa pembukaan pariwisata akan diprioritaskan untuk daerah-daerah yang sudah siap menerapkan era new normal.

Jokowi mengingatkan dalam pembukaan sektor pariwisata nanti agar tetap memerhatikan protokol kesehatan. Untuk itu, pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan kepala daerah terkait tahapan-tahapan untuk membuka pariwisata saat new normal.

Kemenparekraf harus menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang akan diterapkan di berbagai sektor pariwisata. Selanjutnya, melakukan simulasi dan sosialisasi SOP kepada masyarakat. Tahap terakhir, yakni uji coba pelaksanaan SOP yang sudah ditetapkan.

Wishnutama meminta agar hotel, restoran, dan bandara disiplin mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah ketika sektor tersebut telah dibuka. Dia pun menekankan ada konsekuensi bagi hotel ataupun restoran yang melanggar protokol kesehatan.

“Kalau perlu misalnya, izinnya dicabut gitu ya kalau melanggar, tidak mematuhi protokol kesehatan yang kita tetapkan,” tutur Wishnutama. (EA)

Pos terkait