Warga sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah merasa terkejut dengan kedatangan Puluhan orang yang berunjuk rasa di depan pemakaman, Senin (18/11).
Dalam penyampaianya mereka menolak jenazah RMN, terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan dimakamkan di sana.
“Kami juga punya hak untuk menolak teror bom dikuburkan,” kata Dede Harvi Syahari, yang mengaku dari Garuda Merah Putih Community Sumut.
Saat awak media mewawancarainya Dede pun terlihat terbata-bata. Apalagi saat dicecar pertanyaan soal penolakan.
Massa yang datang pun jumlahnya hanya belasan. Tak lama mereka berujuk rasa.
Warga sekitar mengamuk. Mereka marah atas unjuk rasa itu. Sebab katanya Warga sekitar tidak ada yang menolak pemakaman tersebut.
Beberapa saat sempat terjadi perdebatan antara warga dan pendemo.
Saat itu massa yang berdemo pun seperti panik saat warga menemui mereka. Tidak lama kemudian mereka langsung membubarkan diri.
Seorang Warga sekitar Amin Tanjung, Tampak begitu marah dengan mereka yang melakukan penolakan itu. Kata dia penolakan jenazah bertentangan dengan agama.
“Insha Allah kami menerima semua di sini,” kata Amin Tanjung.
Dia juga menegaskan, jika warga sekitar pemakaman sama sekali tidak ada yang menolak. Semuanya malah akan membantu proses pengurusan jenazah jika nantinya tiba.
“Untuk dosa urusan dia (terduga pelaku).Tapi Fardhu kifayah wajib kita lakukan selaku umat Muslim,” tegasnya.
Dia pun merasa heran dengan penolakan itu. Kata dia, penolakan itu justru memecah belah persatuan.
“Insha Allah jenazah siapapun kita terima. Mr x pun kita terima di sini. Kalau mau bukti kalian bisa saya tunjukkan. Ada kuburan tanpa nama. Secara syariat Islam itu wajib,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto juga angkat bicara soal penolakan warga terhadap jenazah RMN. Kata Agus itu aspirasi warga.
“Saya tidak bisa mengomentari apa yang menjadi reaksi dari masyarakat. Itu tergantung pribadi masing-masing,” ujarnya. (E3).