Kabut asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhulta) semakin tebal menyelimuti Kota Medan, Senin (23/9). Prihatin dengan kondisi ini, sekelompok pemuda berinisiatif membagikan ratusan masker untuk masyrakat. Kegiatan itu dilakukan di seputaran trafficc light simpang Siti Hajar.
Pada kegiatan itu masker di bagikan ke setiap pengendara yang menggunakan sepeda motor maupun angkutan kota (Angkot). Saat pembangian masker masyarakat begitu antusias menerimanya, nampaknya mereka sangat membutuhkan sekali masker itu agar terlindung dari kabut asap.
“Udara beberapa hari ini, kurang baik, tidak bisa lama lama berada di luar, terasa sesak,” ujar Panji salah seorang pengendara sepeda motor saat menerima masker dari relawan.
Sementara itu, Ardi salah seorang relawan mengaku terketuk hatinya membantu ketika melihat masyarakat yang tampak tidak nyaman dengan kualitas udara di Kota Medan. Karena itu dia berinisiatif mengumpulkan teman sepermainan nya untuk membeli masker kemudian membagikan ke masyarakat.
“Mudah mudahan, masker ini bermanfaat dan bisa membantu masyrakat menghadapi kabut asap yang menyelimuti Kota Medan,” harap Ade.
Sebelumnya Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengaakan kualitas udara di Kota Medan tidak, hal berdasarkan monitoring partikulate matter (PM10) yang dilakukan pukul 10.00 WIB oleh BBMKG Wilayah I Medan.
“Umumnya konsentrasi partikulat PM10 berkisar diantara 153.1-163 ugram/m³, yang berarti tidak sehat,” ujar Edison.
Edison menjelaskan, Partikulat (PM10) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Adapun nilai ambang batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien, yaitu NAB PM10 = 150 ugram/m³.
“Oleh karena itu, bagi masyarakat yang beraktifitas diluar ruangan diimbau agar memakai masker pelindung,” jelasnya (E1)