INDIESPOT.ID, Medan – Kabar wafatnya mantan Gubernur Sumatera Utara, H Syamsul Arifin SE, bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi banyak kalangan merasa kehilangan sosok almarhum yang dikenal ramah dan dermawan.
Salah satunya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mamasa, Sulawesi Barat, H. Musa SH MH. Ia begitu terkejut mendengar kabar meninggalnya Dato’ Seri H Syamsul Arifin.
“Saya begitu terkejut mendapat kabar beliau meninggal. Saya kenal dia sejak masih menjabat Bupati Langkat. Di mata saya, dia ini benar-benar orang yang baik, orangnya sangat bersahaja,” kata H. Musa, Selasa (17/10).
Menurutnya, almarhum Syamsul Arifin yang yang dikenal dengan sebutan ‘Sahabat Semua Suku’ itu, memang benar-benar melekat di diri Syamsul Arifin.
“Kalau dia dikatakan sahabat semua suku, memang benar, dialah orangnya. Dia tidak pernah membeda-bedakan agama, dia tidak membedakan satu dengan yang lain. Pribadinya masuk ke siapapun. Sikap dan perbuatan yang dimiliki oleh almarhum Dato’ Syamsul Arifin benar-benar meneladani sikap yang dimiliki oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam,”ucapnya.
Selain itu, kata Pembina Yayasan Tiga Belas Bersaudara ini, sosok dan pribadi Syamsul Arifin bisa masuk ke semua lapisan masyarakat. Tak kenal batasan usia maupun status sosial. Semua dirangkulnya dengan baik.
“Kepada anak-anak dia bisa masuk. Kepada orang yang sebaya dengannya bisa dia berkata tutur yang baik. Kalau dengan orangtua dia sopan santunnya luar biasa. Bahkan, cium tangan pun dia mau,” ujarnya.
“Makanya dia sahabat semua suku. Semua lapisan masyarakat, baik kaya, miskin, semua dirangkul. Saya pernah juga datang ke rumahnya waktu di Jalan STM, itu semua orang dilayaninya, tidak ada yang tidak dilayaninya,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, ada satu pesan Syamsul Arifin yang hingga kini masih dikenangnya. Yakni, untuk menjadi orang yang bertuah maka rawatlah orangtua dengan baik.
“Satu yang tak pernah saya lupakan dari dia itu, kalau kau punya orangtua anggaplah dia sebagai barang antik. Kau linangi dia. Artinya benar-benarlah dirawat, jangan dikecewakan. Jangan pernah teteskan airmatanya, di situlah akan kau dapatkan bertuah itu,” imbuhnya.
Dia juga masih terkenang akan pepatah yang sering disampaikan oleh almarhum yaitu; Orang bodoh dikalahkan dengan orang pintar, orang pintar dikalahkan orang licik, orang licik dikalahkan dengan orang bertuah.
“Jadi, dialah yang bertuah itu. Dia orangnya yang benar-benar ikhlas, tak ada kepentingan dengan siapapun, dia hubungannya begitu baik dengan orang-orang,” pungkasnya.
Gubernur Sumatera Utara ke 15 periode 2008-2011 H Syamsul Arifin meninggal dunia, pada Selasa (17/10). Syamsul Arifin meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. (Dim)