Pengguna aplikasi kencan Tinder, tengah dihebohkan dengan adanya kabar terkait bocornya foto pengguna perempuan ke forum kejahatan siber. Tujuan pelaku menggunakan foto itu untuk profil akun media sosial guna menipu orang lain alias catsifhing.
Dikutip dari laman Katadata.co.id, kebocoran data itu diketahui oleh perusahaan keamanan siber White Ops. Mereka menemukan file berupa teks berisi sekitar 16 ribu ID pengguna Tinder.
itus yang digunakan untuk menyebarkan foto-foto perempuan itu terkait dengan perangkat lunak (software) yang berbahaya. “Kekhawatiran jangka panjangnya foto-foto ini digunakan untuk penipuan dan pelanggaran privasi,” ujar Anggota New York’s Task Force di bidang serangan siber seksual Aaron DeVera dikutip dari The Sun, akhir pekan lalu (18/1).
DeVera menduga, pelaku mengumpulkan foto-foto korban dan menempatkannya di platform lain. Menurut dia, penguntit memiliki cara khusus supaya para pengguna Tinder perempuan itu mau mengunggah lebih banyak foto ke aplikasi.
Ia juga memperkirakan, dari 70 ribu foto yang bocor itu, beberapa di antaranya melanggar norma kesusilaan. “Mengingat Tinder merupakan aplikasi kencan, ada foto seseorang yang mungkin tidak ingin disajikan kepada publik,” kata dia. (E4)