INDIESPOT.ID, Kabupaten Tanah Datar – Seorang pemotor meninggal dunia akibat tertimpa longsor di Koto Laweh, Nagari Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat pada Senin (18/12) pukul 09.00 WIB. Kejadian longsor yang mengakibatkan korban jiwa ini merupakan longsor susulan setelah sebelumnya pada pukul 07.00 WIB terjadi longsor pertama.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tanah Datar Doni menjelaskan kronologi longsor diawali dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Tanah Datar sejak Minggu (17/12) sore hingga Senin (18/12) sore. Hujan mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan longsor dari tebing di pinggir jalan nasional penghubung Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. Saat tim gabungan dan masyarakat setepat melakukan gotong royong pembersihan longsor, terjadi longsor susulan. Hal ini menyebabkan seorang pemotor yang sedang menepi tertimbun longsor.
“Jadi waktu tim gabungan bersama masyarakat sedang melakukan pembersihan, tiba-tiba terjadi longor lagi di titik berbeda, sekitar 20 meter dari lokasi longsor pertama. Longsoran kedua ini yang mengakibatkan korban jiwa”, terang Doni.
Laporan terkini oleh BPBD Kabupaten Tanah Datar, pada Selasa (19/12) area longsor di Nagari Tanjung Alam telah selesai dibersihkan. Upaya pembersihan berlangsung cepat dengan bantuan alat berat dari pemerintah provinsi Sumatra Barat dan Dinas Kebakaran Kabupaten Tanah Datar.
Kawasan Rawan Longsor
Selain kejadian longsor di jalan nasional Tanah Datar-Agam, pada Senin (18/12) juga terjadi longsor di Jorong Mawar I dan II, Kenagarian Lubuk Jantan, Kecematan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar.
Beberapa titik jalan terdampak longsor antara lain di Sangkak Rayo, Ayia Dingin, Lokuak Alai, Kandang Lamo, Ateh Dangau Lakuak,dan Kosiak.
Longsor juga menimpa pemukiman warga dan mengakibatkan empat rumah warga rusak berat dan satu rumah warga rusak ringan. Adapun rumah warga dengan kondisi rusak berat adalah milik Yunardi dan Tiadi di Tungango Mawar I, Erison dan Sahurman di Jungkang Mawar II, dan rumah dengan kondisi rusak sedang milik Ramilis.
BPBD Kabupaten Tanah Datar mengimbau masyarakat untuk selalu waspada akan adanya kejadian lonsor serupa. Doni mengatakan 14 kecamatan di kabupaten Tanah Datar memiliki titik-titik rawan longsor.
“Wilayah Tanah Datar ini banyak tebingnya, baik di jalan maupun di wilayah pemukiman warga. Kami himbau warga untuk selalu waspada apalagi jika turun hujan cukup lama”, terang Doni.
Lebih lanjut Doni menjelaskan wilayah yang memiliki potensi longsor tinggi antara lain Kecamatan Lintau Buo, Lintau Buo Utara, Tanjung Baru, Salimpaung, Sungai Tarab, Rambatan, Batipuh, Batipuh Selatan, Kali Koto.
“BPBD telah memasang plang dan rambu-rambu rawan longsor di beberapa titik rawan longsor. Kami harap warga peduli dengan rambu tersebut” pungkas Doni.
Merespon hal tersebut, BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat untuk melakukan mitigasi antara lain dengan melakukan penanaman tanaman dengan sistem perakaran yang dalam untuk mengikat tanah, membuat tanggul penahan longsor dan berhati-hati saat melintasi wilayah yang rawan longsor. (Dim/Rel)